Jumat, 07 Oktober 2011

Perkembangan Teori Organisasi dari Masa ke Masa


A. Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “traditional theory” atau disebut juga “machine theory”. Teori ini berkembang sekitar abad 19. Dikatakan sebagai teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin. Dalam teori ini organisasi digambarkan sebagai sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Definisi Organisasi menurut Teori Klasik ialah “Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama”.
Ada empat unsur formal yang diuraikan dalam teori organisasi klasik ini ialah :
  •  Sistem kegiatan yang terkoordinasi
  •  Kelompok orang
  • Kerjasama 
  • Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok, yaitu : 
  • Kekuasaan,
  •  Saling melayani,
  •  Doktrin, dan
  •  Disiplin.
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah
  • Pembagian kerja (untuk koordinasi)
  • Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
  • Struktur (hubungan antar kegiatan)
  •  Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
1.      Birokrasi yang dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
2.  Administrasi yang berangsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
3.  Manajemen ilmiah  berangsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas telah berkembang sekitar tahun 1900-1950 yang dipelopor oleh negara berbentuk kerajaan seperti Mesir, Cina dan Romawi.

         1. Teori Birokrasi

Dikemukakan pertama kali oleh “Max Weber” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber: 
  • Pembagian kerja
  • Hirarki wewenang
  •  Program  rasional
  • Sistem Prosedur
  • Sistem Aturan hak kewajiban
  • Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal

               2. Teori Administrasi

Teori administrasi ini pertama kali dikembangkan oleh seorang  industrialis kelahiran Istanbul berkebangsaan Perancis yaitu Henry Fayol. Pada tahun 1916, Fayol mengidentifikasi beberapa prinsip manajemen. Dalam bukunya berjudul "Administration Industrielle et Generale" yang diterjemahkan ke bahasa inggris "General and Industrial Management(1949)” itu telah menjadi titik tolak dari teori administrasi. Prinsip-prinsip tersebut pun kini telah diterapkan secara luas pada desain dan praktek organisasi dan memberikan pengaruh kuat pada desain dan administrasi organisasi industri modern. Beberapa prinsip dasar manajemen yang telah diperkenalkan oleh Fayol tersebut ialah sebagai berikut ;

a.  Perintah menuntut para manajer untuk mengarahkan aktivitas anggota kelompok anggota organisasi yang berbeda untuk menyelesaikan tujuan organisasi.
b.  Kontrol mengharuskan para manajer menggunakan kewenangan mereka untuk memastikan bahwa tindakan pekerja sesuai dengan tujuan dan aturan organisasi.
c.  Bidang pekerjaan mengarahkan pengembangan kemampuan kerja khusus dari anggota organisasi sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas tertentu sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
d.   Otoritas memberdayakan para manajer untuk menggunakan kekuasaan dan kontrol terhadap bawahan guna mengarahkan aktivitas mereka terhadap produk organisasi. Bawahan dituntut menghasilkan sesuai kewenangan atasan yang ada dalam organisasi.
e.  Disiplin mengarahkan semua anggota organisasi untuk menyampaikan kaidah dan panduan organisasi dan hukuman khusus bagi anggota organisasi yang gagal dalam melaksanakan tugas sesuai aturan perusahaan
f.    Kesatuan perintah menyatakan bahwa setiap anggota organisasi harus menerima arahan dari satu atasan saja dan bertanggung jawab kepada orang tersebut. Prinsip ini berfungsi untuk meningkatkan kejelasan peran kerja dengan cara mengenali siapa yang bertanggung jawab terhadap apa dan siapa yang berwenang terhadap siapa dalam aktivitas organisasi.
g.   Kesatuan arah menyatakan bahwa anggota organisasi harus satu pikiran, bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan organisasi. Prinsip dasar ini menggambarkan sebuah penekanan terhadap produk organisasi terhadap produk anggota organisasi individual.
h.   Penghitungan ulang menyatakan bahwa anggota organisasi harus mendapatkan penghargaan atas pekerjaan mereka dengan gaji dan tunjangan materi lain (bonus, bagi laba, pembagian saham) yang sesuai dengan produktivitas pekerjaan mereka. Prinsip ini didasarkan pada pernyataan bahwa anggota organisasi bisa dipicu secara meterial sehinga kinerja mereka bergantung kepada jumlah penghitungan uang yang mereka terima dari perusahaan.
i.       Sentralisasi kekuasaan menyatakan bahwa kinerja organisasi bisa sukses ketika adanya kontrol ketat terhadap aktivitas anggota organisasi dari administrasi pusat dan desentralisasi proses organisasi tidak bisa berkembang pada suatu titik di mana proses itu tidak berada dalam pengawasan hirarki langsung.
j.        Ekuitas menyatakan bahwa semua anggota organisasi harus diperlakukan secara adil. Kaidah dan panduan yang ditetapkan secara obyektif harus bisa digunakan untuk mengatur personil organisasi
k.     Stabilitas kedudukan menyatakan bahwa anggota organisasi membutuhkan waktu khusus untuk belajar menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada mereka, dan selama mereka mampu melakukannya dengan baik, maka pekerjaan dan posisi mereka akan tetap aman dalam organisasi.
l.    Inisiatif menyatakan bahwa anggota organisasi harus mampu bekerja dengan perhatian yang terbaik bagi organisasinya. Para manajer harus mengetahui tugas yang akan diselesaikan dan mengarahkan aktivitas “bawahan” untuk memenuhi tugas-tugas tersebut.
m.  Semangat kesatuan menyatakan bahwa tujuan organisasi bisa dicapai dengan sukses ketika anggota merasa bangga terhadap organisasinya.
n.   Lini dan fungsi staf mengidentifikasi kebutuhan personil dengan dukungan khusus (staf) untuk membantu manajer yang memiliki tanggung jawab utama dalam membuat keputusan dan mengarahkan aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi (lini).
Fayol pun membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok: 
  1. Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
  2. Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
  3. Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
  4. Kegiatan Keamanan
  5. Kegiatan Akuntansi
  6. Kegiatan Manajerial atau “Fayol’s Functionalism”, yaitu:
    • Perencanaan
    • Pengorganisasian 
    • Pemberian perintah
    • Pengkoordinasian
    • Pengawasan

                  3.   Manajemen Ilmiah

Dikembangkan oleh Frederick Winslow seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat sekitar abad ke-19. Ia mengemukakan ide tentang penggunaan metode ilmiah dalam manajemen. Ide ini didapat ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan para pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama sama. Selain itu pula, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya didapatkan. Taylor kemudian melakukan riset yang memakan waktu selama 20 tahun, ia berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah "teknik terbaik" dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan tersebut.

F.W.Taylor kemudian menuangkan ide dalam tiga makalah, yaitu “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”.  Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.  Berkat jasanya tersebut yang hingga saat ini konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. Taylor dijuluki sebagai “Father Of Scientific Management” and he also known as the first management consultants.

Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a.       Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
b.      Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c.  Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
d.      Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah


       B. Teori Neoklasik

Teori neoklasik sering juga disebut sebagi “Teori Hubungan Manusiawi” Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori ini merupakan kelanjutan penyempurnaan dari teori klasik. Teori neoklasik ini mendefinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama. Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.

Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi dari percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan dari Hugo Munsterberg. Hugo Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-organisasi. Dia juga mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor sosial dan budaya terhadap organisasi.
Selain itu, munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan Elton Mayo seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.
Dalam pembagian kerja  Neoklasik memandang perlunya:
a.   Partisipasi
b.   Perluasan kerja
c.   Manajemen bottom up

       C.  Teori Modern

Teori Organisasi modern memandang semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan. Dengan system yang transparan atau terbuka teori organisasi modern ini berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan. Dasar pemikiran teori organisasi modern ialah sebagai berikut :
a.     Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, sasaran organisasi dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai hakikat pekerjaannya.
b.   Teori modern sendiri menekankan pada perpaduan dan perancangan, menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
c.       Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal.
1. Teori neoklasik menekankan pentingnya aspek perilaku manusia dalam organisasi.
2. Teori modern memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep yang lebih maju
Teori klasik     :  bersifat tertutup
Teori modern : bersifat terbuka (berdasarkan analisa konseptual, dan didasarkan  data empiris, serta bersifat sintesa dan integratif.
Sistem terbuka pada hakikatnya merupakan transformasi terdiri dari aliran informasi, bahan, dan energi. Sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud. Terdiri dari subsistem :
1.  Tujuan
2.  Manajerial
3.  Teknis
4.  Psikososial
5.  Struktural

Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariabel, probabilistik. Organisasi terdiri dari 3 unsur :
1.  Unsur struktur makro
2.  Unsur proses yang bersifat makro
3.  Unsur perilaku anggota yang bersifat mikro

berikut Kekurangan dan Kelebihan teori klasik, neoklasik, dan modern :

No.
Teori
Kelebihan (+)
Kekurangan (-)
1.
Klasik,
-         Wadah organisasi yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya yang terspesialisasi
-         Sistem kegiatan yang terkoordinasi
-         Disiplin
-         Kerjasama
-         Kepemimpinan


-         Memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas
-         Pendoktrinan
-         Tidak transparan
-         Memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi
2.
Neoklasik,
-         Organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama
-         menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya
-         memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas
-         transisi dari kalsik ke modern
3.
Modern.
-         organisasi sebagai satu kesatuan
-         system yang transparan atau terbuka
-         menekankan pada perpaduan dan perancangan, menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
-         Tidak menekankan kedisiplinan seprti pada teori klasik
-         Terlalu banyak yang dipertimbangkan dalam melakukan sesuatu shingga tidak focus.



0 komentar:

Posting Komentar